Biasanya saat menginap di hotel atau di rawat di rumah sakit,kita akan menempati kamar dengan nomor tertentu.
Di beberapa hotel terkadang memilih untuk tidak menggunakan nomor tertentu dengan alasan beragam dan biasanya lebih memilih untuk menghilangkan angka tertentu yang dianggap bisa membawa sial.
Angka yang paling terkenal adalah angka 13 dan 420.
Angka 13 sering dianggap angka sial oleh sebagian kalangan.
Kemunculan film horor yang menggunakan judul dengan angka tersebut beberapa tahun lalu membuat mitos sial atau seram semakin menyebar luas.
Menurut laporan Daily Mail,Rumah Sakit St Thomas di London memutuskan untuk melompati angka 13 karena tidak ingin pasiennya stres ditempatkan di kamar nomor ini.
Meskipun sebagian pasien menganggap itu hanya takhayul,tetap saja ditempatkan di kamar nomor lain akan lebih melegakan.
Banyak kisah yang dikaitkan dengan awal mula mitos ini berkembang.
Beberapa mengaitkannya dengan Yudas,murid ke-13 Yesus yang kemudian mengkhianatinya.
Ada juga yang mengatakan jika awal kesialan ini terjadi karena Alexander ingin menjadi dewa ke-13.
Laman shyamsundergupta.com menyebutkan pada Jumat,13 Oktober 1307,Raja Philip IV dari Perancis memerintahkan penangkapan dan menyiksa Ksatria Templar.
Sejak itu mitos angka 13 merebak.
Percaya atau tidak,sejumlah insiden mengerikan terjadi dan berkaitan dengan angka tersebut.
Salah satunya adalah kecelakaan tragis yang dialami Putri Diana dan Dodi Al-Fayet pada 31 Agustus 1997 yang menabrak pilar ke-13 dari Point de I'Alma.
Angka 13 juga tidak digunakan pada mobil Formula 1 setelah dua driver tewas kecelakaan dengan nomor tersebut.
Seorang psikolog menyebut ketakutan ini dengan Triskaidekaphobia pada tahun 1911.
Selain angka 13,ada beberapa hotel yang tidak menggunakan angka 420 untuk memberi nomor kamar.
Setelah nomor 419,nomor kamar selanjutnya langsung melompat ke 421.
Dikutip dari Mirror,ternyata angka 420 berkaitan dengan pengguna ganja.
Tanggal 21 April pekan kemarin,orang mengadakan festival tahunan pro-ganja internasional.
420 berasal dari kata empat puluh perokok berkumpul pada pukul 4:20 untuk menyerukan agar pemerintah tidak menganggap ganja sebagai obat berbahaya.
Untuk itu,pemilik hotel tidak ingin pengguna ganja menganggap pemberian kamar dengan angka tersebut sebagai wujud solidaritas yang patut dikenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar